Home TSAQOFAH Mengungkit-Ungkit Pemberian

Mengungkit-Ungkit Pemberian

25

Mengungkit-Ungkit Pemberian

abu zaid

Kondisi dimana istri lebih kaya dari suami adalah hal biasa. Sehingga tak jarang suami derjng juga dibantu oleh istri. Baik untuk menutupi kekurangan nafkah maupun yang lain. Dalam kondisi ini maka suami tetap wajib memberikan nafkah kepada istri sesuai kemampuannya. Dan bagi istri wajib bersikap qonaah meski dia lebih kaya.

Dan seringkali juga disebabkan lebih kaya akhirnya istri terjebak pada sikap sombong . Dia merasa telah banyak menolong suaminya. Kemudian dia sering mengungkit ungkit pemberian nya kepada suami.

Hal ini sungguh sangat disayangkan. Karena jika istri mengungkit pemberian kepada suami akan sangat menyakiti hati suami. Dan dampaknya akan sangat mengganggu hubungan suami istri dan terbentuknya keluarga sakinah.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).”(QS. Al-Baqarah: 264)

Ayat ini menunjukkan faedah, terlarang menghilangkan pahala sedekah dengan mengungkit-ungkitnya atau menyakiti hati penerima, baik dengan ucapan maupun perbuatan. Mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti hati penerima dapat merusak amalan sedekah seperti orang yang bersedekah karena riya’ yaitu amalnya ingin dipertontonkan kepada manusia demi mendapat pujian. Hal ini menunjukkan bahwa amalan harus ikhlas semata-mata karena Allah.

Suami istri adalah dua manusia yang oleh Allah dijadikan memiliki hubungan paling dekat setelah dengan kedua orang tua. Bahkan banyak hal yang bersifat pribadi akan jauh lebih dekat suami dan istrinya daripada dengan kedua orang tua. Oleh karena itulah maka suami istri adalah dua orang yang paling membutuhkan satu sama lain. Termasuk harus saling bantu untuk kebahagiaan bersama. Karena itu jika istri mengungkit pemberian kepada suami betul betul akan sangat menyakitkan. Dan sangat mungkin akan menghancurkan bangunan keluarga sakinah.

Disinilah sangat penting bagi istri untuk selalu menyadari bahwa pemberian untu km suami merupakan amal Sholih karena Allah. Hingga istri akan merasa puas dengan pahala dan keridhaan Allah. Tidak lagi perlu kepada respon suami baik atau pun buruknya. Wallahu a’lam.[]