Istri Qona’ah Kunci Rumah Tangga Sakinah
abu zaid
Pada jaman jahiliyah modern saat ini godaan kehidupan dunia begitu dominan. Kehidupan jahiliyah yang menjadikan materi sebagai kunci kebahagian menyebabkan banyak manusia berlomba lomba menumpuk harta. Khususnya adalah para wanita yakni para istri. Bagi mereka hidup harus kaya. Sehingga jauh dari kata Qona’ah.
Hidup materialistis penuh cinta kepada harta adalah sebab utama kehancuran rumah tangga
Istri yang matre tentu saja tak kan pernah merasa cukup kepada pemberian suami berapapun itu. Suami akan terus dikejar untuk memenuhi selera istri. Hingga segala cara baik halal maupun haram dilakukan.
Secara bahasa qana’ah artinya ridha. Qana’ah artinya ridha dengan pemberian Allah. Ada kata qunu’ artinya ridha dengan pemberian yang sedikit.
Imam Suyuthi berkata bahwa qana’ah adalah ridha dengan apa yang di bawah kifayah (kecukupan).
Artinya qana’ah itu ketika mendapat sedikit pun disyukuri, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut.
Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ
“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4:278. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 667).
Manfaat qanaah adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits berikut ini.
Dari ’Ubaidillah bin Mihshan Al-Anshary radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi, no. 2346; Ibnu Majah, no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِعَلَيْكُمْ
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim, no. 2963).
Dengan qonaah nya istri Insyaallah separuh problem rumah tangga sudah selesai. Berapapun pemberian suami akan diterima baik oleh istri. Berdua berjuang untuk meraih ridho Allah SWT dalam ketenangan jiwa yang bahagia. Fokus dalam mengemban tugas untuk memaksimalkan peran internal rumah tangga. Juga berkiprah dalam perjuangan dakwah membangun peradaban Islam yang gemilang. Wallaahu a’lam.[]