Home DAKWAH JANGAN TERPEROSOK KE DALAM LUBANG YANG SAMA DUA KALI

JANGAN TERPEROSOK KE DALAM LUBANG YANG SAMA DUA KALI

19

Jangan Terperosok Ke Dalam Lubang Yang Sama Dua Kali

abu zaid

Sobat, umat Islam telah gagal di Turki. Gagal juga di Mesir. Gagal juga di syuriah. Gagal di Aljazair. Gagal juga di afghanistan. Gagal juga di Sudan. Gagal juga di Tunisia. gagal juga di Irak. Bahkan lebih banyak dari itu. Pertanyaannya, mau sampai kapan kah? Mau gagal lagi berapa kali kah? Keledai saja tak akan tersandung batu yang sama dua kali. 

Mengapa gagal? Karena tidak ikut jalan Islam. Kegagalan itu karena dua langkah yang salah. Terpancing iku Demokrasi sehingga ikut pemilu dan sekali pun menang akan disabotase seperti kasus FIS di aljazair. Atau menang tapi harus kompromistis dengan sekulerisme seperti yang terjadi di Mesir maupun Turki. Dua duanya bukan hanya gagal tapi juga menyalahi Syariat itu sendiri. 

Yang kedua karena terpancing ikut jalan kekerasan. Jalan Bersenjata dengan membuat milisi. Maka jalan inipun menyalahi metode dakwah Nabi Muhammad SAW. Beliau SAW tidak pernah sekalipun dalam dakwah menggunakan kekerasan alias gerakan bersenjata. Kegiatan dakwah beliau murni mengajak manusia kepada Islam. Dan secara politis mengarahkan umat agar merubah masyarakat menjadi Masyarakat Islam. Yakni dengan menetapkan seluruh Syariat Islam. Sama sekali usaha dakwah beliau tidak melibatkan kekerasan. 

Penjajah yang faham betul dengan Islam dan karakter perjuangan Islam akan selalu menjebak kita dengan dua hal itu. Ditarik ke Demokrasi. Atau dijebak dalam konflik senjata. Sehingga akan mudah dipatahkan  oleh penjajah. Demikian lah terus berulang terjadi. 

Apakah kita mau akan terperosok berulang ulang ke lobang yang sama? 

Hal ini pun telah diperingatkan oleh Nabi saw. di dalam hadis berikut.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ ». رواه البخاري.

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw. beliau bersabda: “Seorang mukmin itu tidak akan terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali.” (HR. Al-Bukhari).

Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh imam Muslim di dalam kitab shahihnya, serta imam Abu Daud dan imam Ibnu Majah di dalam kitab sunannya. Menurut imam Al-Khattabi di dalam kitab Ma’alimus Sunan pengertian hadis tersebut ada dua.

Pertama jika teks hadis tersebut menggunakan kata la yuldaghu (tidak akan terperosok), maka artinya adalah seorang mukmin yang terpuji adalah yang cerdas untuk tidak melakukan kesalahan lagi, ia tidak tertipu kedua kalinya.

Kedua, jika menggunakan kata la yuldaghil mukmin dengan bentuk larangan (jangan terperosok), maka artinya sabda Nabi saw. tesebut adalah janganlah seorang mukmin tertipu dan melakukan kesalahan yang sama. Hendaklah ia waspada untuk tidak melakukan hal yang dilarang dan tercela.

Maka sudah semestinya kita cerdas. Cerdas dalam mengambil pelajaran dari apa yang sudah terjadi. Semoga Allah mengampuni dosa dosa kita. Dan membimbing kita agar ikhlas dan istiqomah dalam berjuang. Wallaahu a’lam. []