KHILAFAH DITOLAK, ALLAH SIKSA KITA
abu zaid
Akhir akhir ini manusia, khususnya yang ngaku muslim, makin berani saja menantang dan menentang Allah SWT. Penyataan penolakan terhadap aqidah dan syariat Islam yang lurus makin sering terlontar baik dari kalangan tokohnya maupun awamnya.
Misalnya ungkapan kufur seperti semua agama sama alias pluralisme, syariat ketinggalan jaman, Al Qur’an harus diubah, dll. Termasuk yang paling sering kita dengar dari para tokoh sekuler adalah penolakan khilafah.
Khilafah adalah satu satunya sistem pemerintahan Islam yang ditetapkan oleh Allah dan RasulNya.
Maka definisi Khilafah adalah :
اَلْخِلاَفَةُ هِيَ رِئَاسَةٌ عَامَّةٌ لِلْمُسْلِمِيْنَ جَمِيْعاً فِي الدُّنْيَا لإِقَامَةِ أَحْكَامِ الشَّرْعِ الإِسْلاَمِيِّ، وَحَمْلِ الدَّعْوَةِ الإِسْلاَمِيَّةِ إِلَى الْعَالَمِ
“Kepemimpinan umum bagi kaum muslimin seluruhnya di dunia untuk menerapkan hukum-hukum syariah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.” (Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah Al Islamiyyah, 2/13).
Para ulama telah sepakat mengenai wajibnya Khilafah, termasuk para imam mazhab yang empat. Syaikh Abdurrahman Al Jaziri telah menegaskan :
إِتَّفَقَ اْلأَئِمَّةُ رَحِمَهُمُ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ أَنَّ اْلإِمَامَةَ فَرْضٌ
“Telah sepakat para imam [yang empat, yaitu Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, dan Ahmad] bahwa Imamah (Khilafah) adalah fardhu.” (Abdurrahman Al Jaziri, Al Fiqh ‘Ala Al Mazhahib Al Arba’ah, 5/416). Wallahu a’lam.
Nah penolakan khilafah akan berakibat sangat serius bagi Islam dan umatnya. Khilafah adalah kunci eksistensi Islam dan umatnya. Tanpa khilafah maka Islam dan umatnya akan kehilangan eksistensi nya sehingga adanya Islam hampir sama saja tak adanya. Lihatlah saat ini meskipun jumlah muslim nyaris 2 milyar namun sekedar membebaskan Palestina dengan Masjidil Aqsha di dalamnya saja ga bisa. Menghadapi agresor penjajah yahudi laknatullahi alayhim saja ga mampu. Umat Islam yang milyar itu hampir sama saja dengan tak ada. Karena tidak ada Kholifah yang menyatukan dan memimpin mereka membebaskan Palestina dan negeri Islam lainnya seperti Kashmir dan Turkistan Timur.
Oleh karena itu kejahatan penolakan terhadap khilafah itu sangat besar. Jika khilafah adalah tajul furudh yakni mahkota kewajiban yang dengannya banyak kewajiban syariat bergantung. Maka meninggalkan nya apalagi menolaknya sama saja merupakan kemaksiatan terbesar yang dengannya banyak sekali maksiat yang bergantung padanya.
Yang pasti juga adalah khilafah Islamiyyah Utsmaniyah telah dihancurkan oleh para penjajah khususnya inggris. Dan penjajah berjuang keras agar khilafah tak berdiri kembali. Karena penjajah faham betul bahwa khilafah adalah kunci kekuatan dan kebangkita Islam dan muslimin. Karena aqidah Islam tak kan eksis kecuali dengan khilafah. Dan aqidah serta khilafah tak kan terjaga tanpa jihad.
Jadilah penolakan khilafah itu sejalan dengan agenda penjajah. Sejalan dengan proyek penjajah agar umat Islam tak bangkit. Agar umat Islam tetap dijajah melalu antek antek penjajah yakni para penguasa nation state yang eksis dinegri negeri Islam. Betapa jahatnya penolakan khilafah itu bukan?
Disisi lain penolakan khilafah juga bisa dianggap sebagai bentuk kedustaan terhadap syariat Islam. Sementara mereka yang menolak khilafah malah menetapkan demokrasi sistem kufur itu sebagai sistem pemerintahan yang diterima. Kedustaan terhadap syariat itu akan berakibat para siksaan dari Allah SWT.
Dalam surat Al-A’raf Ayat 96 Allah berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Dalam tafsir beliau Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir , Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar menyatakan:
- وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰٓ
(Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri)
Yang telah Kami kirim rasul-rasul mereka kepada mereka.
ءَامَنُوا۟
( beriman)
Beriman kepada para rasul yang diutus kepada mereka.
وَاتَّقَوْا۟
( dan bertakwa)
Yakni dengan meninggalkan kekafiran mereka dan tidak menetap pada perbuatan buruk mereka.
لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالْأَرْضِ
(pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi)
Yakni Kami mudahkan mereka untuk memperoleh kebaikan dari langit dan bumi sebagaimana kemudahan diperoleh didapatkan dengan terbukanya pintu-pintu yang sebelumnya tertutup.
Yang dimaksud dengan kebaikan dari langit adalah hujan, dan kebaikan dari bumi adalah tumbuh-tumbuhan dan kebaikan-kebaikan lainnya.
وَلٰكِن كَذَّبُوا۟
( tetapi mereka mendustakan)
Mendustakan ayat-ayat dan para rasul, mereka tidak beriman dan tidak pula bertakwa.
فَأَخَذْنٰهُم
(maka Kami siksa mereka)
Dengan azab.
بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
(disebabkan perbuatannya)
Berupa perbuatan-perbuatan dosa.
Sementara dalam Tafsir Al-Wajiz, Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, menyatakan:
“Kalau saja penduduk negeri-neegeri (Seluruh kota) yang Kami utus para rasul kepadanya itu mau beriman kepada Allah dan rasulNya, serta mewaspadai dan menjauhi kekufuran dan perbuatan-perbuatan buruk, sungguh Kami akan melapangkan kebaikan dari langit kepada mereka dengan menurunkan hujan, dan dari bumi dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan logam, namun mereka mendustakan ayat-ayat yang menunjukkan kepada keimanan, mendustakan rasul, dan tidak mau beriman. Maka Kami mengazab dan menghukum mereka akibat kekufuran dan dosa-dosa mereka”
Pendek kata, dengan menolak khilafah, berarti menatang adzab. Dan itu berarti kita tidak mau atau enggan mendapatkan ridho Allah SWT. Sehingga hidup kita makin hari akan makin jauh dari cita cita selamat bahagia dunia akhirat.
Masih berani menolak khilafah???.[]