Demokrasi Sistem Zholim Tak Kan Pernah Berikan Kesempatan Kepada Kemenangan Islam
abu zaid
Kezholiman merupakan karakteristik sistem kufur. Baik demokrasi yang merupakan anak kandung kapitalisme maupun sosialis komunis. Kekufuran itulah yang merupakan kezholiman paling besar. Sementara kezholiman terhadap hak hak manusia berupa pelanggaran terhadap darah, kehormatan dan harga merupakan cabangnya.
Sudah menjadi fakta sehari hari bahwa dimanapun sistem kufur demokrasi menyebabkan kezholiman dari para penguasa kepada rakyatnya. Baik kepada rakyatnya sendiri pada negara negara terjajah maupun juga kepada rakyat dinegara negara lain pada negara penjajah. Amerikan negara penjajah hampir menjajah rakyat seluruh dunia. Sementara penguasa negeri negeri muslim menjajah rakyatnya sendiri.
Secara bahasa, zalim atau azh zhulmu artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Disebutkan dalam Lisaanul Arab:
الظُّلْمُ: وَضْع الشيء في غير موضِعه
“Azh zhulmu artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya”
Secara istilah, zalim artinya melakukan sesuatu yang keluar dari koridor kebenaran, baik karena kurang atau melebih batas. Al Asfahani mengatakan:
هو: (وضع الشيء في غير موضعه المختص به؛ إمَّا بنقصان أو بزيادة؛ وإما بعدول عن وقته أو مكانه)
“Zalim adalah meletakkan sesuatu bukan pada posisinya yang tepat baginya, baik karena kurang maupun karena adanya tambahan, baik karena tidak sesuai dari segi waktunya ataupun dari segi tempatnya” (Mufradat Allafzhil Qur’an Al Asfahani 537, dinukil dari Mausu’ah Akhlaq Durarus Saniyyah).
Zalim juga diartikan sebagai perbuatan menggunakan milik orang lain tanpa hak. Al Jurjani mengatakan:
هو عبارة عن التعدِّي عن الحق إلى الباطل وهو الجور. وقيل: هو التصرُّف في ملك الغير، ومجاوزة الحد)
“Zalim artinya melewati koridor kebenaran hingga masuk pada kebatilan, dan ia adalah maksiat. Disebut oleh sebagian ahli bahasa bahwa zalim adalah menggunakan milik orang lain, dan melebihi batas” (At Ta’rifat, 186, dinukil dari Mausu’ah Akhlaq Durarus Saniyyah).
Jadi dalam bentuk konritnya zholim itu lawan dari adil, kezholiman lawan keadilan. Dan tidak ada yang lebih adil daripada hukum Allah yakni syariat Islam. Oleh karena itu demokrasi yang bersandar kepada hawa nafsu manusia yakni suara mayoritas manusia pastilah zholim. Karena pemutus segala perkara adalah suara mayoritas tak peduli itu bertentangan dengan syariat Islam atau tidak.
Sistem pemerintahan demokrasi pastinya tak kan pernah memberikan jalan kepada Islam untuk berkuasa dengan menerapkan Islam kaffah. Memang bisa saja yang dimenangkan adalah seorang muslim baik jadi presiden, perdana menteri atau yang lain. Namun Islam harus ditinggal. Dia boleh naik tahta kekuasaan namun sebagai personal. Tidak sebagai muslim yang membawa misi tegaknya sistem Islam kaffah yakni khilafah.
Oleh Karena itulah jika yang menang adalah partai atau kelompok yang kemungkinan besar akan merubah konstitusi sekuler maka harus dihancurkan. Kekuatan militer pasti digerakkan untuk menghancurkan kekuasaan demokratis yang pro Islam. Itulah yang terjadi pada partai FIS di Al jazair. Terjadi pula pada Ikhwanul Muslimin di Mesir. Terjadi pula di Indonesia dengan dekrit presiden untuk membubarkan parlemen yang lebih didominasi Partai Masyumi yang pro Islam.
Maka slogan slogan demokrasi yang menjual mimpi berupa kedaulatan di tangan rakyat. Slogan kosong dari, oleh dan untuk rakyat. Slogan bebas, jujur dan adil. Berikut slogan ikutan semisal HAM dll semua hanyalah omong kosong. Semua slogan akan dipegang teguh jika yang menang adalah kekufuran. Atau Unyil menindas kekuatan Islam ideologis. Namun jika yang menang adalah Islam maka semua slogan itu hanya omong kosong. Kezholiman demokrasi akan nampak jelas di depan mata seperti apa yang terjadi demgan Hamas di palestina hari hari ini.
Oleh karena itulah maka umat islam khususnya para tokoh nya mesti segera sadar dari jebakan ilusi demokrasi dan kembali kepada jalan Islam yang telah dicontohkan oleh Baginda nabi Muhammad Saw.
Allah telah berfirman dalam surat Al-Ma’idah Ayat 50
أَفَحُكْمَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Artinya: Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
Masih berharap keadilan dari demokrasi? Mimmmmmpi!!!.[]