Wahai istri, Janganlah engkau ajak suamimi ke neraka
abu zaid
Anak dan istri adalah ujian bagi suami. bisa jadi akan menjadi pendukung langkah langkah suami ke surga. Atau sebaliknya bisa menjadi pendorong suami terjerembab ke neraka.
Istri yang materialistis, kurang bersabar dan banyak mengeluh bisa jadi termasuk p ndorong suami ke neraka. Pada saat suami yang mencintai istrinya akhirnya terjebak pada upaya menyenangkan sang istri dengan menghalalkan segala cara. Suami tak peduli lagi dengan halal haram. Bisnis haram haram, riba bahkan korupsi pun dilakukan demi memenuhi keinginan istri. Pada saat inilah istri menjadi pendorong suami masuk neraka.
Allah SWT telah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
“Hai orang-orang mu’min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.” (QS. At-Taghabun: 14).
Mujahid berkata dengan ayat di atas, “Wanita (istri) dapat mengantarkan suami untuk memutus hubungan kerabat, berbuat maksiat pada Allah. Karena begitu cintanya sampai suami tetap menurutinya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7:292).
Disebabkan sibuk memuaskan hawa nafsu sang istri tak jarang suami yang sebelumnya rajin mengaji dan berdakwah pun akhirnya mundur teratur. Mulai jarang hadir ngaji. Jarang datang pada berbagai acara pengajian. Akhirnya pun menghilang tanpa jejak. Na’udzubillah min dzalik.
Oleh karena itulah wahai para istri ingatlah bahwa surganya suami juga surgamu. Istri merupakan salah satu pendorong kebaikan atau keburukan suami. Jika suami celaka gegara istri maka istripun akan ikut celaka.
Mestinya istri sangat berkepentingan mendorong suaminya agar lebih rajin ngaji dan dakwah. Karena keselamatan suami juga adalah keselamatan bagi istri.
Selamat berjuang Sobat. Wallaahu a’lam.[]